Kategori

BPI

JAFF MARKET 2024: Menghubungkan Filmmaker dengan Investor untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Perfilman

14 Desember 2024
Oleh: Humas BPI

Estimasi dibaca dalam 2 menit

Penutupan JAFF MARKET 2024 pada Kamis (5/12) mencatat pencapaian besar dalam mempertemukan filmmaker dan investor, menjadikannya platform pertama dan terbesar di Indonesia yang fokus pada pengembangan bisnis perfilman. Sebagai bagian dari rangkaian Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), JAFF MARKET berhasil menciptakan peluang kolaborasi yang signifikan, baik di tingkat lokal maupun internasional.

 

Linda Gozali, Direktur JAFFMARKET, menyampaikan kontribusi acara ini terhadap ekonomi lokal. "Kami menghitung sekitar Rp 2,3 hingga Rp 2,4 miliar atau setara dengan 151.544 dolar AS. Secara keseluruhan, dampaknya mencakup pendapatan, nilai kontrak, penandatanganan karyawan, hingga kesepakatan bisnis yang telah dibuat," ujarnya dalam penutupan JAFFMARKET.

 

Total dampak ekonomi dari JAFFMARKET 2024 mencapai Rp 36 miliar, termasuk nilai kontrak kerja sama sebesar Rp 18,5 miliar. Dengan partisipasi lebih dari 6.723 pengunjung, 151 stan pameran, dan 1.767 pertemuan bisnis, JAFF MARKET telah menjadi pusat koneksi bagi para pelaku industri dari berbagai negara seperti Indonesia, Korea Selatan, Belanda, Kamboja, Myanmar, dan Malta.

 

JAFF MARKET: Platform yang Dinamis untuk Kolaborasi

Linda menekankan bahwa JAFF MARKET bukan sekadar pasar film, tetapi juga platform yang dinamis untuk mendorong kreativitas dan kolaborasi. "Kita bersama-sama mengubah ruang ini menjadi pusat energi dan inovasi, tempat di mana ide-ide berani dan koneksi bermakna lahir," tambahnya.

 

Program seperti JAFF Content MARKET, Indonesia-France Film Lab, dan JAFF Future Project & Talent Day bekerja sama dengan Netflix berhasil menghubungkan pembuat film dengan produser dan investor, menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan bagi sinema Indonesia.

 

Kolaborasi Filmmaker dan Investor: Pilar Utama JAFF MARKET

Salah satu fokus utama JAFFMARKET adalah menciptakan hubungan langsung antara pembuat film dan investor. Melalui sesi pitching, showcase, dan networking, banyak proyek film menemukan pendanaan dan mitra produksi. Hal ini menjadi langkah monumental bagi industri perfilman Indonesia, yang selama ini membutuhkan lebih banyak dukungan untuk menembus pasar internasional.

 

Ifa Isfansyah, Chairman JAFF MARKET, menegaskan pentingnya JAFF MARKET dalam mendukung ekosistem film Indonesia. "Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, JAFF MARKET adalah wadah representasi industri film Indonesia. Melalui JAFF MARKET, kami tidak hanya merayakan sinema, tetapi juga memastikan keberlanjutannya melalui pendekatan bisnis yang solid."

 

Dukungan Pemerintah

Acara pembukaan JAFFMARKET turut dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dan Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media. Dalam sambutannya, Fadli Zon menyatakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pengembangan pasar film seperti JAFF MARKET. "JAFF MARKET adalah momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Film bukan hanya hiburan, tetapi juga alat diplomasi budaya dan kekuatan ekonomi nasional," ujar Fadli Zon.

 

Mendorong Keberlanjutan Sinema Indonesia

Dengan kesuksesan JAFF MARKET 2024, Linda Gozali menutup acara dengan optimisme besar. "Semoga setiap percakapan dan koneksi yang tercipta di JAFF MARKET ini menjadi langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar. Kami menetapkan pandangan kami pada JAFF MARKET 2025 untuk membawa industri perfilman Indonesia ke level yang lebih tinggi."


JAFFMARKET telah membuktikan diri sebagai pilar penting dalam menghubungkan pembuat film dengan investor, menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sinema Indonesia. Keberhasilannya mempertemukan ide kreatif dengan pendanaan yang konkret menjadikan JAFF MARKET sebagai platform yang tidak hanya mengangkat film Indonesia, tetapi juga memperkuat posisinya di panggung dunia.


JAFFMARKET adalah simbol kekuatan kolaborasi antara sineas, pemerintah, dan pelaku industri, membuka jalan bagi pertumbuhan industri film yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif secara global.